
Proses ini dilakukan dengan melepas mesin sepeda motor dari sasis untuk kemudian melihat kondisi komponen bagian dalam, membersihkan hingga penggantian komponen yang dinilai sudah aus atau rusak.
Selain membutuhkan proses pengerjaan yang lama, turun mesin jelas menjadi momok yang menakutkan bagi pemilik sepeda motor.
Sebab, tak jarang, biaya yang harus dikeluarkan juga lebih tinggi. Turun mesin biasanya diakibatkan oleh pemakaian yang jarang melakukan pemeriksaan atau melakukan perawatan secara rutin.
Ada beberapa gejala atau ciri yang bisa Anda kenali bahwa sepeda motor kemungkinan akan turun mesin. Berikut tips ciri-ciri yang dilansir dari website resmi Honda:
Pada area ruang bakar, biasanya menjadi sumber keluarnya asap berwarna putih dari knalpot. Ini adalah tanda bahwa komponen mesin bagian dalam bermasalah.
Terkontaminasinya oli mesin pada proses pembakaran bahan bakar menghasil asap putih muncul pada knalpot. Hal ini dapat mengisyaratkan bahwa ada kerusakan pada komponen ring piston, piston, sil klep, ataupun klep.
Bila terjadi kebocoran oli, rembesan biasanya keluar dari celah penyambung konstruksi mesin sepeda motor akibat paking mesin atau tapi baut oli yang rusak.
kebocoran oli yang tak segera diatasi mengakibatkan oli mesin terus berkurang sehingga mengurangi proses pelumasan komponen yang saling bergesekan menjadi tak sempurna. Panas mesin pun menjadi tak ideal atau cenderung berlebih. Jika terus dibiarkan mesin bisa mati seketika dan menyebabkan kerusakan pada bagian dalam mesin.
Suara kasar sehingga diduga tidak normal adalah penyebab dari dalam mesin mengindikasikan adanya komponen dalam mesin yang tidak normal. Kondisi ini kemungkinan terdapat masalah pada komponen mesin yang mulas aus, rusak atau kekurangan pelumas sehingga gesekan komponen bergerak menjadi tak wajar.
Iklan Membantu kami untuk meningkatkan kualitas jurnalisme. matikan adsblock untuk mendukung kami
Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Paham!