
Banjarmasin, kalimantannews19.com
Memasuki malam ke-6, Gema Maulid 14 Malam 1445 Hijriah, Gubernur Kalsel, H. Sahbirin Noor menghadirkan Guru H. Usfia Rusdi, Pimpinan Ponpes Nurul Muhibbin Desa Atu-Atu Kabupaten Tanah Laut sebagai pengisi tausyiah di Mahligai Pancasila Kamis (9/21/2023) malam.
Kegiatan keagamaan yang dilaksanakan selama 14 malam berturut-turut dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, memikat perhatian ratusan jamaah yang datang dari berbagai lapisan masyarakat, termasuk warga sekitar serta pejabat dan pegawai ASN dilingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalsel.
Acara diawali dengan pembacaan syair-syair pujian kepada Nabi Muhammad SAW oleh grup Maulid Habsyi dari Angkatan Muda Sabilal Muhtadin, dilanjutkan dengan lantunan ayat suci Al-Qur’an yang dibacakan oleh Ustad Sawiti.
Jamaah yang hadir secara khusus pada malam ini adalah warga Desa Teluk Selong Ulu, Martapura Barat, Kabupaten Banjar yang secara khusus diundang oleh gubernur Kalsel yang akrab disapa Paman Birin ini.
“Alhamdulilah, biasanya ulun (saya) yang datang ke tempat pian, tetapi pada malam hari ini giliran bubuhan (kekeluargaan) pian (sampeyan) yang datang ke tempat ulun,” sebut Paman Birin.
Dikesempatan tersebut, Paman Birin menjelaskan, Kalsel memiliki dua tokoh ulama besar yaitu Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari dan yang kedua yaitu KH. Muhammad Zaini Abdul Ghani atau Abah Guru Sekumpul yang membawa sinar cahaya yang didapatkan dari ajaran Rasulullah.
“Sinarnya Banua (daerah), membuat Banua bersinar, itu karena sinarnya para alim ulama, terutama dua ulama besar Kalsel, yaitu Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari dan KH. Muhammad Zaini bin Abdul Ghani atau Abah Guru Sekumpul, Beliau telah mengajarkan ilmu-ilmu yang diperolehnya, dan hingga hari ini, ilmu-ilmu tersebut tetap memberikan manfaat bagi kita semua, yang membuat kegelapan menjadi terang benderang.” kata Paman Birin.
Sementara itu, Guru H. Usfia Rusdi dalam Tausyiahnya mengatakan acara “Gema Maulid 14 Malam 1445 Hijriah” sangat istimewa di tengah peringatan-peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Bedanya, acara ini tak hanya berlangsung sehari, melainkan selama beberapa hari.
“Ini adalah pengalaman unik dan sulit ditemukan di tempat lain, semangat dalam memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW terpancar dalam setiap aspek acara, dengan acara maulid yang berlangsung setiap malam selama 14 malam ini, jamaah memiliki lebih banyak kesempatan untuk memahami ajaran dan hikmah yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.” ucap Guru Usfia.
Selain itu menurutnya, Paman Birin adalah sosok yang selalu penuh kegembiraan ketika berkumpul dengan alim ulama dan warga masyarakat Kalsel.
“Kita beruntung memiliki Gubernur seperti Paman Birin yang senantiasa bersukacita dapat bertemu dengan alim ulama, berkumpul dengan umat Nabi Muhammad, berkumpul dengan warga masyarakat Kalsel yang sudah pasti berkatnya para wali-wali, berakatnya orang-orang soleh yang meajarkan ilmu dan senantiasi selalu bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW dan mengajak masyarakat untuk mencintai Rasullulah serta menteladani akhlak Beliau” papar Guru Usfia.
Tak hanya itu, keberkahan yang masih kita nikmati hingga hari ini adalah hasil dari dedikasi para alim ulama yang telah menjadikan masyarakat Kalsel sebagai masyarakat yang religi.
Ketenangan dan kedamaian di Kalsel tetap terjaga karena masyarakatnya gemar bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Ini adalah bukti konkret tentang bagaimana Guru-guru kita dahulu dapat menyatukan masyarakat dan memberikan wawasan dan pengetahuan yang mendalam kepada kita melalui semangat peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Acara kemudian ditutup oleh doa dari Habib Ali Abdullah Al-Aydrus, Pimpinan Majelis Dzikir Ihya Ulumuddin Gambut. (adpim/zul)
Iklan Membantu kami untuk meningkatkan kualitas jurnalisme. matikan adsblock untuk mendukung kami
Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Paham!