
Kebun Raya Banua akan dimaksimalkan menjadi pusat riset, edukasi dan konservasi yang memberi manfaat luas bagi masyarakat serta mendukung pelestarian keanekaragaman hayati daerah.
Dalam rapat kerja bersama Komisi III DPRD Kalsel dan Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) pada Senin (4/08/25) sore, pihak UPTD Kebun Raya Banua memaparkan sejumlah program prioritas untuk Tahun Anggaran 2026.
Rencana pengembangan itu meliputi pengadaan jembatan, pengaspalan jalan, penyediaan musholla, serta pengadaan bus atau angkutan bagi pengunjung guna menunjang kenyamanan dan aksesibilitas.
Selain itu, infrastruktur pendukung untuk aktivitas riset dan edukasi juga dirancang melalui pengadaan papan nama tanaman, area virtual reality interaktif, rambu-rambu, paving block, kursi payung taman, hingga toilet.
Langkah lain adalah penataan kawasan melalui pemeliharaan tanaman koleksi dan penguatan zonasi wilayah agar sesuai dengan lima fungsi utamanya: penelitian, konservasi, wisata, pendidikan, dan jasa lingkungan.
Menyikapi rencana tersebut, Komisi III DPRD Provinsi Kalsel menyatakan dukungan penuh dan menilai pentingnya pengembangan kawasan ini menjadi ikon edukatif daerah.
“Kami berharap Kebun Raya Banua bisa menjadi ikon edukatif Kalsel yang bersifat inklusif, inovatif, dan terbuka bagi semua kalangan,” ujar Ketua Komisi III DPRD Kalsel, Apt. Mustaqimah, S.Farm., M.Si.
Komisi III menilai bahwa integrasi fungsi wisata, edukasi, dan riset yang dijalankan secara terpadu dapat menjadikan Kebun Raya Banua sebagai kebanggaan daerah sekaligus pusat pembelajaran dan konservasi lingkungan di Kalimantan Selatan.(zr/KN)