
Banjarbaru, Kalimantannews19.com
Masih berlangsungnya kabut asap yang menyelimuti sejumlah daerah di Kalimantan Selatan (Kalsel), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kembali melakukan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) atau hujan buatan di sejumlah diwilayah setempat.
“Hari ini (kemarin,red) mulai kita lakukan sampai tanggal 8 Oktober nanti,” ujar Kapten Achmad Nur Wahyudi ketika dikonfirmasi, Kamis kemarin.
Modifikasi cuaca ini sesuai dengan harapan Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor, agar titik api (hotspot) yang masih ada cepat dipadamkan dengan berbagai cara. Termasuk dengan cara pemadam langsung, dengan waterbombing maupun atau hujan buatan.
“Hari ini sampai 8 Oktober nanti kita kembali lakukan hujan buatan,” ujar Kapten Achmad Nur Wahyudi dikonfirmasi, Kamis (5/10/2023)
TMC BNPB, lanjutan Wahyudi, menggunakan pesawat Cessna C208B/PK-SNS yang dilakukan oleh crew Capt. Rizky dan Baskoro dibantu M Taupik dan Dio sebagai penabur garam atau NaCL sebanyak 1000 kilogram.
Area yang ditabur yakni Radial 360-90 DME 0-60NM yang meliputi Kabupaten Banjar, Banjar Baru, Kabupaten Tapin dan Kabupatn Tanah Bambu.
Kemudian dilanjutkan penerbangan kedua dengan berat bahan yang sama ditabur pada wilayah yakni Banjar, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Hulu Sugai Utara, dan Tabalong.
Menurutnya, Provinsi Kalsel mendapat perhatian khusus terkait penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang saat ini masih terjadi di sejumlah lokasi, terutama di tiga daerah dengan jumlah kejadian terbanyak, yaitu Banjarbaru, Banjar dan Tanah Laut.
Perhatian khusus dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ini, dengan menyediakan bantuan modifikasi cuaca atau hujan buatan yang dijadwalkan untuk tiga kali.
Hal ini disampaikan Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto saat memimpin Rakor di Aula Idham Khalid perkantoran Gubernur Kalsel Banjarbaru beberapa belum lama tadi.
Pada kesempatan itu, Gubernur Kalsel yang akrab disapa Paman Biarin itu menyebutkan, sejak awal 2023, Pemprov Kalsel telah aktif melakukan berbagai upaya mitigasi untuk mengatasi masalah serius yang muncul selama musim kemarau, seperti Karhutla dan kekeringan.
Upaya ini mencakup pembukaan pintu air, pengaliran air melalui kanal-kanal yang sudah ada, serta pembuatan kanal baru dengan bantuan alat berat untuk membasahi lahan-lahan yang berpotensi menjadi titik api.
Sementara itu, upaya pembasahan lahan akibat titik api pun terus dilakukan Pemprov Kalsel yang berkaloborasi dengan TNI/Polri, Pemkab Banjar, Pemkot Banjarbaru serta Pemkot Banjarmasin.
Agar lebih optimal, pembasahan dibagi dalam beberapa titik/posko yang penanggungjawabnya telah ditentukan.(adpim/pk)