
The Gunners merayakan pesta kemenangan usai memastikan tiket ke semifinal Liga Champions dengan agregat 5-1 atas Real Madrid.
Sebelumnya, anak asuhan Mikel Arteta telah membawa modal berharga usai mengemas 3 gol saat bermain pada leg pertama di Emirates Stadium pekan lalu dengan skor 3-0.
Los Blancos pun gagal melancarkan misi balas dendam di hadapan pendukungnya sendiri usai dibuat tak berdaya dengan kekalahan 1-2 di leg kedua.
Berbagai momen menarik terjadi pada pertandingan Arsenal vs Real Madrid di leg kedua ini, berikut rangkumannya.
Gol Tapi Offiside
Real Madrid yang tertinggal agregat 3-0 langsung tampil agresif. Kerja sama Kylian Mbappe dan Vinicius Junior langsung membuahkan peluang pada pertandingan yang baru berjalan 2 menit.
Dari sisi kiri, Vini Jr menusuk, ia memaksa melepaskan tembakan langsung ke arah gawang yang di jaga David Raya dalam bayang-bayang pemain bertahan Arsenal.
Bola tersebut masuk ke gawang karena mengarah ke Mbappe yang lebih dulu berada dalam posisi offside. Eks pemain Paris Saint-Germain yang sadar dengan hal itu pun hanya menyambut bola dengan memantulkannya.
Tanpa reaksi, ia hanya bisa bisa tersenyum golnya sudah pasti telak dianulir. Di bawah sorakan ribuan pendukung ia hanya mengacunkan jempol atas usaha El Real membangun serangan.
Save Penalti
Kemerlut terjadi di depan gawang Thibaut Courtois akibat sepak pojok yang didapatkan Arsenal.
Aksi saling kawal mengawal dari Real Madrid berakibat pelanggaran, Raul Asencio terbukti melakukan usai sang pengadil lapangan melakukan cek VAR.
Tarikan bek muda asal Spanyol itu diganjar penalti karena terbukti menahan laju pemain Arsenal di kotak terlarang.
Buyako Saka pun ditunjuk sebagai eksekutor. Namun bola hasil sepakannya berhasil dijinakan Courtois yang membuat jala Real Madrid aman dan hanya menghasilkan sepak pojok lagi untuk Meriam London.
Pelanggaran Declan Rice
Aktor kemenangan Arsenal di Emirates Stadium pekan lalu dengan tendangan bebasnya yang memukau, Declan Rice sempat dianggap melakukan pelanggran di area terlarang.
Wasit pun sempat mengganjar gelandang Inggris tersebut dengan kartu kuning karena dinilai melakukan pelanggaran kepada Kylian Mbappe pada menit ke-26.
Setelah berkomunikasi dengan wasit VAR, pengadil lapangan hijau tersebut memutuskan untuk melakukan peninjauan tayangan ulang atas insiden jatuhnya Mbappe oleh Declan Rice.
Namun keputusan wasit adalah pemain Real Madrid lainnya lebih dahulu dalam posisi offside sebelum insiden jatuhnya Mbappe oleh Declan Rice yang bermula dari umpan silang Lucas Vazquez.
Anak asuhan Ancelotti pun gagal mendapatkan hadiah penalti. Skor 0-0 bertahan hingga turun minum.
Gol Buyako Saka
Bak bertanggung jawab atas kegagalannya di penalti, pada menit ke-64 Buyako Saka berhasil menyusup pertahanan El Real usai menerima umpan terobosan dari Mikel Merino.
Dengan tenang, ia menungkik bola secara cepat melayang di atas Thibaut Courtois yang hanya mampu melihat bola akhirnya bersarang ke gawangnya.
Kejar Ketertinggalan
2 menit setelahnya, Real Madrid berhasil memperkecil ketertinggalan melalui Vinicius Junior yang memanfaatkan blunder pemain belakang Arsenal yang memegang bola.
William Saliba lengah, bola yang ia pegang berhasil dicuri dengan mudah oleh winger asal Brazil tersebut dan menjadikannya gol.
Skema Serangan Balik
Pada masa injury time, David Raya dan kawan-kawan seakan belum puas. Arsenal berhasil menggandakan keunggulan lewat skema serangan balik cepat.
Secara cepat, Gabriel Martinelli menusuk pertahanan Real Madrid yang minim pengawalan. Serangan tak mampu dibendung Fran Garcia yang mencoba mengejar.
Alhasil, The Gunner berhak melaju ke semifinal Liga Champions usai melumat habis juara bertahan dengan agregat 5-1.
Keinginan Mikel Arteta
Di balik kesuksesan Arsenal menghajar Real Madrid di Liga Champions, ada keinginan besar Mikel Arteta.
Meski sudah dianggap di atas angin, pelatih sekaligus eks permain Arsenal ini bersikeras tak ingin tampil parkir bus.
“Mikel meskipun kami unggul agregat 3-0, kami tidak datang ke ibu kota Spanyol untuk mempertahankannya, kami datang untuk meraih kemenangan,” tulis lama resmi klub belum lama ini.
“Satu-satunya hal yang kami diskusikan selama tiga hari terakhir adalah bahwa kami datang ke sini untuk menang,” tambahnya.
Menurut Arteta Ini bukan hanya tentang lolos, tetapi juga tentang cara Arsenal yang merasa bahwa tim mampu untuk melakukannya.
“Saya pikir itu menunjukkan kapasitas tim, bahwa melawan lawan mana pun, saat kami dalam performa terbaik, kami bisa tampil,” ujarnya.
“Terutama dengan kesulitan dan banyak pemain yang bahkan tidak terlibat di sini. Cara kami melakukannya, saya pikir itu istimewa,” ucap Arteta.
Arsenal pun akan menantang Paris Saint-Germain di babak delapan besar Liga Champions yang akan berlangsung 30 April mendatang di Emirates Stadium untuk leg pertama.
“Sekarang kami harus melaju ke semifinal melawan tim yang sangat kami kenal, yang pernah kami hadapi sebelumnya. Ini akan menjadi pertandingan yang indah,” tutup Arteta.(*/KN)