
KALIMANTAN NEWS – Kata aura sendiri berasal dari bahasa Latin aura yang berarti “hembusan angin” atau “udara sepoi”.
Lama-lama, istilah ini bergeser makna dalam ranah spiritual dan psikologi jadi gambaran “energi” atau kesan yang terpancar dari seseorang.
Dalam bahasa sehari-hari, kita sering mendengar “auranya adem” atau “auranya bikin nyaman” untuk orang yang vibesnya positif.
Nah, aura farming bisa diartikan “bertani aura” atau membangun dan merawat kesan positif itu lewat kebiasaan kecil yang kita lakukan setiap hari.
Meskipun istilahnya banyak sekali muncul di media sosial, ternyata konsepnya relefan dengan temuan di dunia psikologi dan kedokteran.
Intinya, perilaku sederhana, ekspresi wajah, dan cara kita membawa diri bisa menciptakan rasa tenteram bagi diri sendiri dan orang di sekitar.
Menurut Frontiers in Psychology (2023), memulai pagi dengan gerakan lembut seperti peregangan atau jalan santai selama 5–10 menit bisa menurunkan hormon stres kortisol dan bikin mood lebih stabil.
Sementara riset di Journal of Nonverbal Behavior (2021) menunjukkan, tatapan mata yang stabil tapi nggak berlebihan dapat meningkatkan rasa percaya dalam interaksi.