
BANJARMASIN, KALIMANTAN NEWS – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) menyambut positif ditetapkannya kembali Bandara Internasional Syamsudin Noor sebagai bandara berstatus internasional.
Penetapan ini dinilai menjadi momentum strategis untuk memperkuat konektivitas udara sekaligus meningkatkan daya saing daerah, khususnya di sektor ekonomi, pariwisata, dan investasi.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Kalsel, M. Fitri Hernadi menyatakan bahwa Pemprov Kalsel memberikan dukungan penuh terhadap pengembangan bandara dari sisi pelayanan maupun infrastruktur.
“Bandara Syamsudin Noor bukan hanya menjadi gerbang udara Kalsel, tapi juga menjadi wajah pertama yang dilihat wisatawan dan pelaku usaha. Maka dari itu, kita harus melengkapi pelayanan di bandara agar sesuai dengan standar bandara internasional,” ujar Fitri Hernadi di Banjarmasin, Senin (16/6/2025).
Sebagai tindak lanjut, Pemprov Kalsel bersama PT Angkasa Pura akan melakukan berbagai pembenahan, termasuk menghadirkan angkutan umum khusus menuju bandara.
Hal ini menjadi salah satu langkah peningkatan standar pelayanan sekaligus mendukung janji kampanye Gubernur Kalimantan Selatan, H. Muhidin.
“Ini merupakan salah satu janji kampanye dari Gubernur Kalimantan Selatan H. Muhidin, yaitu memperluas aksesibilitas transportasi umum hingga ke bandara dan pelosok daerah. Kita akan hadirkan layanan angkutan umum yang terintegrasi, termasuk dari pusat perbelanjaan dan hotel tertentu langsung menuju bandara,” tambahnya.
Untuk memperluas jangkauan layanan, Pemprov juga tengah menyiapkan sistem integrasi angkutan umum antar kabupaten/kota dengan angkutan menuju bandara.
Skema ini diharapkan mempermudah mobilitas masyarakat dan wisatawan secara lebih efisien.
Dalam rangka mendukung peningkatan kapasitas penerbangan internasional, Dishub Kalsel juga telah merancang penambahan panjang landasan pacu (runway) sepanjang 500 meter.
Proyek ini ditargetkan rampung pada tahun 2026 guna memungkinkan pesawat berbadan besar mendarat langsung di Bandara Syamsudin Noor tanpa perlu transit teknis di bandara lain.
“Kami juga akan menghadirkan layanan bus ‘Tayo Hijau-Kuning’ yang akan dikoneksikan dengan angkutan umum yang sudah tersedia menggunakan pola buy the service. Ini akan memudahkan masyarakat dan wisatawan yang ingin ke bandara,” ungkap Fitri.
Seluruh upaya ini diharapkan memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi daerah.
Dengan terbukanya akses penerbangan internasional langsung ke Kalimantan Selatan, potensi wisata, budaya, religi, dan bisnis di daerah ini diyakini akan semakin berkembang.
“Kita ingin Kalsel tidak hanya menjadi persinggahan, tapi menjadi destinasi utama. Semua ini bermuara pada bagaimana kita menciptakan sistem transportasi yang mendukung ekonomi daerah secara berkelanjutan,” tutupnya.(zr/mck/KN)
Editor: Ipik G
Iklan Membantu kami untuk meningkatkan kualitas jurnalisme. matikan adsblock untuk mendukung kami
Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Paham!