
Banjarmasin, kalimantannews19.com
Nilai investasi yang masuk di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) hingga bulan September 2023 yang mencapai Rp 13,7 triliun, diapresiasi sangat positif dari wakil rakyat provinsi.
Karena itu, Komisi II DPRD Kalsel pun akan terus mendorong kinerja jajaran Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) Provinsi Kalsel dan stakeholder terkait yang sudah berkontribusi merealisasikannya.
“Kinerja ini yang perlu di apresiasi dan perlu di tingkatkan tiap tahun,” ujar Sekretaris Komisi II DPRD Kalsel, M Iqbal Yudianoor, dihubungi Senin (27/11/2023).
Artinya lanjut Iqbal, komisi II membidangi ekonomi dan keuangan akan terus mendorong setiap SKPD dan kabupaten agar lebih membuka diri dan menggali lagi potensi daerah masing-masing.
Caranya, dengan menyiapkan lahan yang benar dan tidak bermasalah, sehingga perusahaan PMA, PMDN dan lokal berminat tinggi untuk terus beinvestasi di Kalimantan Selatan.
Terlebih, lanjut mantan Wakil Ketua DPRD Kalsel periode 2010-2014 ini, Kalsel sebagai penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN) harus siap dan harus menjaga investasi itu sendiri. Karena akan membuka lapangan pekerjaan untuk anak cucu kedepan.
“Jadi antara semua dinas harus berkoordinasi dengan PMPTSP, agar bisa membawa investasi ke Kalsel, dan PMPTSP harus bisa mengikuti event internasional dan nasional, agar bisa membawa investasi kalsel lebih besar lagi ke depan,” pungkas Iqbal.
Sebelumnya, Kadis PMPTSP Provinsi Kalsel, Endri, dalam player kalselmaju.com mencatat, sebanyak 13,7 triliun besaran investasi Kalsel dari Januari sampai September 2023 telah masuk.
Investasi bersumber dari Penanam Modal Asing (PMA) sebesar Rp 4,24 triliun
dan Penanam Modal Dalam Negeri (PMDN)
Rp. 9,47 triliun.
Asal negara proyek paling banyak yaitu,
Singapura: 281 proyek, dan negara pemodal paling besar adalah Hongkong, (RRT) dengan Rp. 1,68 Miliar.
“Target investasi Kalsel pada tahun 2023 ini sebesar Rp15,22 triliun,” kata Endri.
Dijelaskan, sektor pertambangan di Kalsel masih jadi primadona pemodal asing, dengan Rp 1,11 triliun sudah diinvestasikan.
Adapun sektor penanaman modal asing di Kalsel selama Januari-September 2023, yaitu pertambangan Rp1,11 triliun atau 64,39 persen. Industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya sebesar Rp169,9 miliar (9,82 persen).
Transportasi, gudang dan telekomunikasi
sebesar Rp122,0 miliar atau 7,05 persen.
Sektor tanaman pangan, perkebunan serta
peternakan Rp 38,3 miliar atau 2,21 persen.
Sektor Pananam Modal Dalam Negeri, yaitu, sektor pertambangan sebesar Rp1,94 triliun atau 62,14 persen.
Sektor perdagangan dan reparasi Rp 316,9
miliar. Tanaman pangan, perkebunan dan
peternakan Rp 294,7 miliar atau (9,41 persen). Hotel dan restoran Rp182,4 miliar atau 5,82 persen.
Sedang negara yang paling besar berinvestasi di Banua (daerah Kalsel) adalah Hongkong.(pik)
Iklan Membantu kami untuk meningkatkan kualitas jurnalisme. matikan adsblock untuk mendukung kami
Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Paham!