Persiapan dilakukan melalui koordinasi bersama pemerintah pusat, salah satunya dengan mengikuti Rapat Koordinasi Percepatan Swasembada Pangan Menghadapi Musim Kemarau 2025 yang digelar secara virtual dari Command Center Kantor Gubernur Kalsel, Selasa (03/06/2025), di Banjarbaru.
Rapat tersebut dihadiri oleh Staf Ahli Gubernur Bidang Perekonomian dan SDM, Husnul Hatimah, mewakili Gubernur Kalsel H. Muhidin.
Turut mendampingi Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setdaprov H. Berkatullah, Kabid Ketahanan Pangan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kalsel, Saptono, serta pejabat terkait lainnya.
Rapat dipimpin oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Tomsi Tohir, didampingi Sekretaris Kementerian Pertanian (Kementan), Ali Jamil.
Husnul Hatimah usai mengikuti rakor menyampaikan, beberapa poin penting yang disampaikan Mendagri dan Menteri Pertanian serta Menteri PU untuk pemerintah daerah, antara lain seruan untuk melakukan pengecekan irigasi dan pompanisasi dalam kaitannya dengan kesiapan program luas tambah lahan.
Dalam rapat tersebut dibahas berbagai strategi percepatan swasembada pangan, langkah-langkah menghadapi musim kemarau, isu-isu ketersediaan pangan, pengelolaan sumber daya air, hingga peningkatan produksi pertanian.
Materi disampaikan oleh Sekretaris serta para Direktorat Jenderal dari Kementerian Pertanian dan Kementerian Pekerjaan Umum (PU), sebelum ditutup dengan arahan dari Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian.
Dalam arahannya, Mendagri Tito menegaskan bahwa masalah ketahanan pangan menjadi perhatian utama Presiden Prabowo Subianto, di antara program-program pro rakyat lainnya.
“Masalah ketahanan pangan ini betul-betul menjadi fokus perhatian Presiden Prabowo Subianto di antara program-program pro rakyat lain, karena menyangkut masalah perut atau kebutuhan dasar,” tegas Tito.
Ia mengajak seluruh daerah bergerak bersama, terutama wilayah yang berpotensi mengalami kekeringan, agar produksi pertanian tetap berjalan optimal.
“Sehingga, menghadapi musim kemarau tahun ini, Mendagri Tito mengajak semua daerah, bergerak bersama, terutama daerah-daerah yang potensi untuk jadi kekeringan, agar sawah-sawahnya tetap bisa berproduksi.”
Karena itu, dalam rakor ini turut diundang para sekretaris daerah, kepala dinas pekerjaan umum, kepala dinas pertanian, serta inspektur daerah guna memastikan pelaksanaan program berjalan dan diawasi dengan baik.
Dalam kesempatan tersebut, Mendagri juga memberikan waktu kepada Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman untuk memaparkan berbagai hal terkait ketahanan pangan, mulai dari upaya swasembada, perkembangan produktivitas padi, anggaran untuk irigasi, hingga bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) bagi petani.(zr/adpim/KN)
Iklan Membantu kami untuk meningkatkan kualitas jurnalisme. matikan adsblock untuk mendukung kami
Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Paham!