Pemprov Kalsel Dorong Pengembangan Jahe Merah di Tapin, Targetkan Jadi Komoditas Unggulan Nasional

Petani di Kecamatan Hatungun, Tapin, tengah merawat tanaman jahe merah di lahan seluas lebih dari 60 hektare yang kini menjadi fokus pengembangan hortikultura Pemprov Kalsel.(mc)

TAPIN, KAIMANTAN NEWS – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan terus menunjukkan komitmennya dalam mendorong inovasi sektor pertanian.

Salah satu fokus terbaru adalah pengembangan jahe merah di Kecamatan Hatungun, Kabupaten Tapin, yang kini diproyeksikan menjadi komoditas hortikultura unggulan dengan nilai ekonomi tinggi.

Didukung oleh kondisi tanah yang subur dan sumber daya manusia yang terampil, Hatungun dinilai sebagai lokasi strategis untuk pengembangan tanaman jahe merah.

Pemprov Kalsel menargetkan komoditas ini mampu meningkatkan kesejahteraan petani lokal dan memperkuat perekonomian daerah.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kalsel, Syamsir Rahman, melalui Kepala Bidang Hortikultura, Amir Sahlan, menyampaikan bahwa penguatan kualitas menjadi perhatian utama dalam program ini.

“Kami mendorong petani untuk tidak hanya meningkatkan produksi, tetapi juga kualitas,” ujarnya , Senin (2/6/2025).

Amir menambahkan bahwa pemerintah provinsi memberikan dukungan berupa bibit unggul dan pelatihan berkelanjutan agar program berjalan tepat sasaran.

“Dengan bantuan bibit unggul dan pelatihan yang berkelanjutan, kami akan memastikan bahwa setiap langkah yang diambil tepat sasaran,” kata Amir.

Saat ini, luas tanam jahe merah di Hatungun telah mencapai lebih dari 60 hektare, dengan produksi mencapai puluhan ton setiap tahunnya. Pemprov Kalsel menargetkan peningkatan produksi hingga 20 persen pada tahun 2025 sebagai bagian dari strategi peningkatan kontribusi sektor hortikultura terhadap perekonomian lokal.

Tak hanya dari pemerintah provinsi, dukungan juga datang dari Kementerian Pertanian. Salah satu bentuk bantuan yang telah diberikan adalah pembangunan rumah produksi (Bangsal Pasca Panen) pada tahun 2022.

Fasilitas ini bertujuan meningkatkan kualitas pascapanen dan mendukung pengembangan produk turunan seperti serbuk jahe instan dan minuman herbal.

“Sektor hortikultura tidak hanya tentang tanam dan panen. Kami ingin membangun industri olahan sehingga petani bisa merasakan nilai tambah dari hasil pertanian mereka,” ungkap Amir.

Program ini akan terus dimonitor secara berkala dengan melibatkan kelompok tani, penyuluh lapangan, serta mitra UMKM lokal dalam pengembangannya. Pemprov Kalsel juga menargetkan agar jahe merah Hatungun dapat meraih tempat di pasar nasional bahkan internasional.

“Dengan harapan jahe merah Hatungun bisa bersinar di pasar nasional dan internasional, Pemprov Kalsel berambisi untuk menjadikan komoditas ini sebagai ikon produk unggulan Kalimantan Selatan,” pungkasnya.(zr/MCK/KN)

Editor: Ipik G

Baca Juga
Promo
Kami mendeteksi Adblocker di perangkatmu

Iklan Membantu kami untuk meningkatkan kualitas jurnalisme. matikan adsblock untuk mendukung kami

Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Paham!