
KALIMANTAN NEWS – Di era digital saat ini, semakin banyak orang mencari peluang bisnis online yang praktis dan menguntungkan.
Dua model yang paling populer di kalangan pemula adalah dropshipping dan reseller.
Meski terdengar mirip, keduanya memiliki perbedaan mendasar dalam cara kerja, risiko, dan potensi keuntungannya.
Dropshipping adalah model bisnis di mana penjual tidak perlu menyimpan stok barang.
Saat ada pesanan, penjual hanya meneruskan pesanan tersebut ke supplier, dan supplier yang akan mengirimkan barang langsung ke pembeli.
Dengan sistem ini, pelaku bisnis tidak perlu mengeluarkan modal besar untuk stok.
Menurut laporan Shopee Indonesia, dropshipping cocok untuk pemula yang ingin mencoba jualan online dengan risiko minim.
Keuntungannya adalah minim modal, fleksibel dan bisa dikerjakan dari mana saja.
Namun, kekurangannya adalah penjual tidak bisa mengontrol kualitas produk dan proses pengiriman, sehingga rawan komplain dari pelanggan.
Sementara itu, reseller adalah model bisnis di mana penjual membeli barang terlebih dahulu dari supplier, lalu menjualnya kembali dengan harga yang ditentukan sendiri.