Perbedaan Dropshipping vs Reseller: Intip Strategi Bisnis Online Terbaik!

Ilustrasi perbandingan antara dropshipping dan reseller

KALIMANTAN NEWS – Di era digital saat ini, semakin banyak orang mencari peluang bisnis online yang praktis dan menguntungkan.

Dua model yang paling populer di kalangan pemula adalah dropshipping dan reseller.

Meski terdengar mirip, keduanya memiliki perbedaan mendasar dalam cara kerja, risiko, dan potensi keuntungannya.

Apa Itu Dropshipping?

Dropshipping adalah model bisnis di mana penjual tidak perlu menyimpan stok barang.

Saat ada pesanan, penjual hanya meneruskan pesanan tersebut ke supplier, dan supplier yang akan mengirimkan barang langsung ke pembeli.

Dengan sistem ini, pelaku bisnis tidak perlu mengeluarkan modal besar untuk stok.

Menurut laporan Shopee Indonesia, dropshipping cocok untuk pemula yang ingin mencoba jualan online dengan risiko minim.

Keuntungannya adalah minim modal, fleksibel dan bisa dikerjakan dari mana saja.

Namun, kekurangannya adalah penjual tidak bisa mengontrol kualitas produk dan proses pengiriman, sehingga rawan komplain dari pelanggan.

Apa Itu Reseller?

Sementara itu, reseller adalah model bisnis di mana penjual membeli barang terlebih dahulu dari supplier, lalu menjualnya kembali dengan harga yang ditentukan sendiri.

Artinya, reseller perlu menyiapkan stok dan modal di awal.

Keunggulan dari sistem reseller adalah penjual memiliki kontrol penuh terhadap kualitas produk, stok, hingga pelayanan kepada pembeli.

Dalam jurnal Indonesian Journal of Business and Entrepreneurship, reseller dinilai lebih unggul dalam membangun kepercayaan konsumen dan brand jangka panjang.

BPS juga mencatat bahwa sebagian besar pelaku UMKM yang sukses di e-commerce menggunakan sistem reseller karena dianggap lebih stabil dari sisi margin keuntungan.

Mana yang Lebih Menguntungkan?

Jika kamu adalah pemula dengan modal terbatas dan ingin memulai bisnis tanpa risiko besar, dropshipping bisa jadi pilihan tepat.

Namun, jika kamu ingin membangun usaha jangka panjang dengan kendali penuh atas produk dan pelayanan, reseller lebih disarankan.

Dalam laporan Shopee tahun 2024, disebutkan bahwa banyak pelaku bisnis online memulai sebagai dropshipper, namun beralih ke reseller setelah memiliki cukup pengalaman dan modal.

Artinya, kedua model ini bisa saling melengkapi tergantung fase bisnismu.

Baik dropshipping maupun reseller punya kelebihan masing-masing.

Pilihlah strategi yang paling sesuai dengan modal, waktu, dan tujuan bisnis kamu. Dengan strategi yang tepat, keduanya bisa menjadi pintu masuk menuju bisnis online yang sukses dan berkelanjutan.(*/KN)

Editor: Zulvan R

Baca Juga