Terkena Main Character Syndrome? Cek 4 Ciri Ini Jika Selalu Merasa Semua Tentang Anda

KALIMANTAN NEWSMain Character Syndrome (MCS) adalah istilah populer yang menggambarkan kondisi ketika seseorang merasa dirinya adalah tokoh utama dalam setiap cerita.

Semua yang terjadi seolah berhubungan langsung dengannya, bahkan hal yang sebenarnya tidak ada kaitannya.

Fenomena ini bukan diagnosis resmi dalam psikologi, namun perilakunya sering tumpang tindih dengan sifat egosentrisme, Narcissistic Personality Disorder (NPD), atau Histrionic Personality Disorder (HPD).

Orang dengan MCS biasanya memiliki perilaku seperti:

  1. Selalu ingin tahu semua informasi.
  2. Merasa tersindir atau terlibat dalam masalah yang bukan urusannya.
  3. Reaktif dan mudah terpancing emosi.

Menganggap dirinya penting sehingga opini dan perasaannya harus didengar semua orang.

Di media sosial, gejala ini terlihat dari:

  1. Ikut berkomentar nyolot dalam topik yang tidak ia pahami.
  2. Membalas status orang karena merasa disindir.
  3. Menjadikan berita viral sebagai panggung untuk dirinya.
  4. Merasa Paling Tersakiti dan Paling Berusaha

Selain merasa jadi pusat dunia, penderita MCS sering memposisikan diri sebagai pihak yang paling menderita dan paling berkorban.

Ciri khasnya:

  1. Mengulang cerita tentang pengorbanannya.
  2. Menggunakan rasa sakitnya untuk menyerang orang lain.
  3. Menolak kritik dengan defensif.
  4. Mengklaim keberhasilan orang lain sebagai jasanya.
  1. Kebutuhan validasi yang tinggi.
  2. Rendahnya empati.
  3. Ketakutan diabaikan (fear of being invisible).
  4. Pengaruh media sosial yang memperkuat narasi diri.

Dampak Main Character Syndrome:

  1. Hubungan sosial menjadi renggang.
  2. Sulit menerima kritik dan masukan.
  3. Cenderung terjebak drama yang sebenarnya bisa dihindari.

Cara Mengatasi Main Character Syndrome:

Dilansir dari Cleveland Clinic dan WebMD, langkah yang bisa dilakukan antara lain:

  1. Sadari bahwa tidak semua cerita tentang diri kita.
  2. Latih empati dengan memahami sudut pandang orang lain.
  3. Kurangi ketergantungan pada validasi dari media sosial.
  4. Belajar diam dan menahan diri sebelum merespons.

Main Character Syndrome bisa memberi dorongan percaya diri jika dikelola dengan baik.

Namun jika berlebihan, bisa merusak hubungan dan membuat kita kehilangan perspektif.

Ingat, tidak semua panggung harus kita duduki, dan tidak semua cerita butuh kita masuki.(*/KN)

Editor: Zulvan R

Baca Juga