46 Hari Sebelum Meraih Gelar Magister; Mahasiswi Uniska MAB Meninggal Diusia, Sang Bunda Wakili Terima Ijazah

Ristiana (kiri) dan Noor Dinah (kanan) saat mewakili prosesi wisuda almarhumah Faridayanti di Gedung Sultan Suriansyah. Rabu (13/12/2023).

kalimantannews19.com/tag/banjarmasin/">Banjarmasin, kalimantannews19.com

46 hari menjelang raih gelar Magister Manajemen (MM), Faridayanti Mahasiswa Pascasarjana Universitas Islam Kalimantan (Uniska) MAB dinyatakan meninggal dunia diusia 46 tahun.

Walhasil, almarhum pun tak bisa hadir pada prosesi sakral saat acara wisuda yang dilaksanakan.

Sebagai gantinya, Noor Dinah (orang tua alm) sambil membawa foto sang anak, tampak berjalan menuju panggung prosesi wisuda mewakili untuk menerima ijazah putri sulungnya dari Rektor Uniska, Abdul Malik.

Momen tersebut sontak mendapat tepuk tangan oleh para peserta wisudawan/ti dan tamu undangan yang berhadir pada pelaksanaan Wisuda Sarjana Universitas Islam Kalimantan (Uniska) MAB, di Gedung Sultan Suriansyah Banjarmasin. Rabu (13/12/2023).

Rektor Uniska, Abdul Malik, mengatakan,
sebanyak 3.526 mahasiswa dari 10 Fakultas di Uniska mengikuti acara wisuda yang digelar selama dua hari pada sampai 14 Desember besok.

Abdull Malik berharap para lulusan Uniska bisa mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang diperoleh selama menimba ilmu diperguruan tinggi swasta terbesar di Kalsel ini.

“Kami berharap yang belum bekerja segera mendapatkan pekerjaan dan yang sudah semoga kariernya semakin baik,” terang Abdul Malik.

Selain Faridayanti, ada pula tiga nama yang tutup usia sebelum sempat mengikuti wisuda, yakni Evi Prianti Sarjana Pendidikan, Umar Mahrie Sarjana Komputer dan Marko Sarjana Komputer.

Terkait Faridayanti, (orang tua alam) Noor Dinah menuturkan bahwa almarhumah sempat dilarikan ke salah satu rumah sakit yang ada di Kabupaten Banjar untuk mendapatkan perawatan.

“Terkena stroke saat malam, empat malam di rumah sakit langsung meninggal tanggal 28 Oktober,” ungkap wanita 66 tahun ini.

Farida merupakan seorang pegawai negeri sipil yang kesehariannya bekerja sebagai staf Tata Usaha di Puskesmas Mataraman Kabupaten Banjar.

Sedangkan di rumah, dia hanya tinggal berdua dengan sang anak yang telah duduk di kelas 12 sekolah menengah atas.

Sebelum meninggal dunia, almarhumah berkeinginan melihat anak tunggalnya mengenyam pendidikan di perguruan tinggi.

“Sudah cukup aja untuk saya kuliah, ingin meneruskan anak saja nanti kuliah,” ucap Noor Dinah menirukan pengakuan almarhumah Farida.(zul)

 

Baca Juga
Promo
Kami mendeteksi Adblocker di perangkatmu

Iklan Membantu kami untuk meningkatkan kualitas jurnalisme. matikan adsblock untuk mendukung kami

Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Paham!