
KALIMANTAN NEWS – Menjelang gelombang penerimaan mahasiswa baru tahun 2025, calon mahasiswa dihadapkan pada pilihan jurusan kuliah yang akan menentukan peluang karier di masa depan.
Data dari World Economic Forum (WEF) dan Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, sejumlah jurusan kuliah diprediksi memiliki prospek kerja tinggi hingga 2029, dengan permintaan tenaga kerja yang melampaui ketersediaan lulusan di Indonesia.
Laporan WEF 2024 mencatat lima jurusan kuliah dengan dari berbagai bidang tertentu yang mengalami pertumbuhan signifikan.
Jurusan Teknologi Informasi dengan keterampilan seperti profesi Data Scientist, AI Engineer dan Cybersecurity Analyst diproyeksikan tumbuh hingga 36 persen pertahun.
Kondisi ini menggarisbawahi pentingnya memilih jurusan yang relevan dengan kebutuhan pada jurusan di bidang ilmu komputer, data science, AI, dan keamanan siber menjadi salah satu pilihan utama.
Jurusan Teknik menawarkan pertumbuhan karier pesat dan gaji tinggi, dengan kebutuhan global yang jauh melampaui jumlah tenaga ahli yang tersedia.
Di sektor teknik dan rekayasa, kebutuhan insinyur di bidang industri, elektro, sipil, hingga biomedis terus meningkat seiring proyek infrastruktur dan pengembangan energi terbarukan.
Sektor kesehatan memiliki tingkat serapan kerja di atas 99 persen, menjadikannya salah satu bidang paling aman dari risiko pengangguran.
Sementara itu, jurusan kesehatan dan keperawatan menawarkan tingkat keamanan karier tinggi, dengan lulusan yang hampir seluruhnya terserap di dunia kerja.
Bidang bisnis, manajemen, dan keuangan tetap menjadi favorit karena stabilitas dan peluangnya di era digital, terutama di sektor e-commerce dan fintech.
Terakhir, desain digital dan kreatif seperti UI/UX dan multimedia semakin diminati seiring meningkatnya kebutuhan industri akan produk yang user-friendly dan inovatif.
Bidang teknologi informasi, teknik, kesehatan, bisnis, dan industri kreatif digital akan mengalami pertumbuhan signifikan.
BPS per Februari 2025 mencatat terdapat 7,28 juta pengangguran di Indonesia, dengan lebih dari 1,01 juta di antaranya merupakan lulusan perguruan tinggi.
Jurusan kuliah yang mengarah ke bidang ini menawarkan pertumbuhan karier pesat dan gaji tinggi, dengan kebutuhan global yang jauh melampaui jumlah tenaga ahli yang tersedia.
Berdasarkan tren lima tahun terakhir, jurusan-jurusan ini menunjukkan kombinasi antara permintaan tenaga kerja yang konsisten meningkat dan tingkat pengangguran lulusan yang rendah, sehingga diperkirakan tetap relevan hingga 2029.(*/KN)
Editor: Zulvan R