4 Alasan Berpelukan Bisa Jadi Terapi Emosional, Dampak dan Berapa Banyak yang Dibutuhkan Dalam Sehari

Ilustrasi pelukan dapat meredakan emosi.

KALIMANTAN NEWSBerpelukan sering dianggap sebagai bentuk kasih sayang biasa.

Padahal, pelukan ternyata punya manfaat besar bagi kesehatan mental dan emosional seseorang.

Menurut artikel di Halodoc dan penjelasan para psikolog, berpelukan bukan sekadar kontak fisik, tapi juga terapi emosional alami yang efektif.

Mengapa pelukan terasa menenangkan? 

  1. Rangsang Hormon Bahagia

Menurut Halodoc ketika seseorang dipeluk, tubuh akan melepaskan hormon oksitosin, dikenal juga sebagai hormon cinta.

Hormon ini berperan besar dalam menciptakan perasaan nyaman, tenang, dan aman. Oksitosin juga mampu menurunkan kadar kortisol, yaitu hormon stres.

  1. Meredakan Kecemasan dan Kesedihan

Psikolog menjelaskan bahwa berpelukan bisa membantu menurunkan detak jantung dan tekanan darah, yang biasanya meningkat saat seseorang mengalami cemas atau panik.

Dengan pelukan yang hangat, seseorang merasa lebih divalidasi dan tidak sendirian, sehingga emosinya perlahan membaik.

  1. Bentuk Dukungan Nonverbal yang Kuat

Tanpa perlu berkata-kata, berpelukan bisa menyampaikan rasa empati, kepedulian, dan penerimaan.

Dalam kondisi tertentu, pelukan bahkan bisa lebih menenangkan dibandingkan nasihat atau kalimat penghibur.

Halaman: 1 2
Baca Juga