
Banjarbaru, Kalimantannews19.com
Guna merumuskan langkah-langkah kongkrit dalam pengendalian inflasi kota Banjarbaru khususnya pada Triwulan IV 2023, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) kota Banjabaru menggelar High Level Meeting dengan tema “Strategi Menjaga Stabilisasi Harga dan Ketahan Pangan” di Aula Gawi Sabarataan, Jumat (29/9/2023).
Sebelumnya, Pemkot Banjarbaru mendapatkan insetif fiskal tahun berjalan oleh Kemendagri dan Kemenkeu sebesar Rp 9,3 milyar karena dinilai berhasil melakukan pengendalian inflasi, melalui pelaksanaan intervensi pasar murah.
Selain itu TPID juga menggencarkan produksi pertanian.
Salah satunya gerakan menanam cabai yang telah dilaksanakan pada Triwulan III 2023.
Tak hanya meningkatkan produksi pertanian, dilaksanakan pula inovasi untuk memperkuat daya jual hasil produksi dengan berbagai produk turunan cabai.
Walikota Banjarbaru, Aditya Mufti Ariffin menyampaikan, Pemkot harus selalu responsif dengan segala kemungkinan terjadi selama pengendalian inflasi.
Dia berharap sinergi seluruh elemen TPID selalu terjalin baik, tercipta persamaan persepsi, dan lahir rencana aksi.
Aditya juga memberi apresiasi kepada TPID yang telah bekerja keras dan membuahkan hasil didapatnya insentif fiskal.
Ia berpesan agar insentif tersebut digunakan secara optimal, dan akan mempercepat langkah dalam pengendalian inflasi khususnya di triwulan terakhir 2023.
“Untuk Kalimantan Selatan sendiri hanya dua daerah yang mendapatkan insentif fiskal yaitu Kota Banjarbaru dan Kabupaten Tabalong,” sebutnya.
Pada kesempatan itu, walikota menyerahkan secara simbolis insetif fiskal kepada Sekretaris Daerah kota Banjabaru.
High Level Meeting juga dihadiri oleh Kepala-Kepala SKPD lingkup Pemkot Banjarbaru, Perwakilan Bank Indonesia, BPS kota Banjarbaru, dan perwakilan TPID Provinsi Kalimantan Selatan.
(mcbjb/pk)
Iklan Membantu kami untuk meningkatkan kualitas jurnalisme. matikan adsblock untuk mendukung kami
Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Paham!