Makanan Waktu Muda Ternyata Menentukan Penyakit Metabolisme di Waktu Tua? Berikut Faktanya

Dari fast food di masa muda ke rumah sakit di masa tua pola makan menentukan masa depan kesehatan.

Makanan Ultra-Proses Picu Risiko Penyakit

Konsumsi makanan ultra-proses (ultra-processed food/UPF) seperti mie instan, sosis, nugget, snack kemasan, dan minuman manis, terbukti berdampak buruk terhadap metabolisme tubuh.

Penelitian dari BMJ (2018) menunjukkan bahwa peningkatan 10 persen konsumsi UPF per hari dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2 sebesar 18 persen.

Sementara itu, studi dari Cell Metabolism (2019) mencatat bahwa pola makan tinggi UPF menyebabkan asupan kalori naik 508 kkal per hari dan kenaikan berat badan hampir 1 kilogram hanya dalam dua minggu.

dr. Tirta dalam salah satu video YouTube-nya mengingatkan jika makanan ultra proses dikonsumsi terus-menerus, makan kecenderungan sangat erat kaitannya dengan penyakit seperti obesitas, diabetes melitus dan hipertensi.

“Penelitiannya sudah banyak,” singgungnya.

Selain itu, ia juga menegaskan posisi mie instan sebagai salah satu makanan ultra proses.

“Mie instan tidak berbahaya kalau dikonsumsi wajar. Tapi kalau tiap hari tanpa tambahan protein atau sayur, jelas ini tidak sehat,” ucapnya.

Kebiasaan Sarapan Pengaruhi Obesitas

Masih dari jurnal Frontiers in Nutrition (2023), meta-analisis terhadap lebih dari 323.000 anak dan remaja menunjukkan bahwa melewatkan sarapan akan meningkatkan risiko obesitas sebesar 51 persen.

Obesitas sendiri merupakan faktor risiko utama untuk penyakit metabolik seperti diabetes dan hipertensi.

Pentingnya Pencegahan Sejak Dini

Para ahli menekankan pentingnya pencegahan sejak usia muda. Sebab, penyakit metabolik tidak muncul secara tiba-tiba, melainkan berkembang perlahan dalam waktu panjang.

Halaman: 1 2 3
Baca Juga