
Sebagai alternatif, seseorang bisa mengarahkan energinya untuk mendukung secara konstruktif.
Misalnya dengan mendengarkan secara aktif, menjaga kerahasiaan, atau memberi ruang bagi pihak yang bersangkutan untuk menyelesaikan masalahnya.
Menurut Dr. Susan Krauss Whitbourne (University of Massachusetts), perilaku prososial seperti ini lebih membangun trust dan koneksi jangka panjang dibanding keterlibatan yang bersifat provokatif.
Dengan mengedepankan kesadaran diri, empati dan tanggung jawab sosial, individu dapat menghindari jebakan menjadi “pemanas suasana” dan justru berperan sebagai pendingin konflik yang menyehatkan lingkungan sosial.(*/KN)
Table of Contents
Toggle