
KALIMANTAN NEWS – Di tengah kesibukan harian dan tuntutan hidup modern, tidur sering kali menjadi hal yang dikorbankan.
Banyak orang merasa waktu tidur bisa “dipotong” demi menyelesaikan pekerjaan, bermain gadget, atau sekadar bersantai di malam hari.
Namun, tahukah kamu bahwa tidur malam yang kurang dari enam jam secara rutin dapat berdampak serius terhadap kesehatan?
Mengapa Tidur Itu Penting?
Tidur bukan hanya waktu istirahat bagi tubuh, tetapi juga momen penting untuk proses pemulihan, baik secara fisik maupun mental.
Selama tidur, otak memproses informasi, memperbaiki jaringan tubuh, dan mengatur ulang berbagai fungsi biologis.
Itulah mengapa tidur yang cukup sangat krusial agar kita tetap sehat, bugar, dan produktif.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan National Sleep Foundation merekomendasikan durasi tidur malam yang ideal bagi orang dewasa adalah antara 7 hingga 9 jam per malam.
Bila secara konsisten tidur kurang dari 6 jam, tubuh akan mulai memberi sinyal peringatan, dan jika dibiarkan, dapat memicu berbagai gangguan kesehatan.
Berikut beberapa hal yang telah dilansir dari banyak sumber:
Risiko Kesehatan Akibat Kurang Tidur
Berikut adalah beberapa risiko nyata yang mengintai jika kamu sering begadang atau kekurangan waktu tidur:
Kurang tidur dapat meningkatkan tekanan darah dan kadar hormon stres dalam tubuh, seperti kortisol. Kedua hal ini berkontribusi besar terhadap penyakit jantung, termasuk risiko serangan jantung dan stroke.
Studi menunjukkan bahwa orang yang tidur kurang dari 6 jam per malam memiliki risiko lebih tinggi mengalmi gangguan kardiovaskular dibanding mereka yang tidur cukup.
Tidur yang buruk berkaitan erat dengan masalah kesehatan mental seperti stres, kecemasan, dan depresi. Ketika tubuh lelah, otak akan sulit mengelola emosi dan membuat kita lebih mudah marah, gelisah, atau merasa sedih berlebihan. Tidur yang cukup bisa menjadi salah satu bentuk perawatan diri (self-care) paling dasar yang bisa dilakukan.
Selama tidur, sistem imun bekerja aktif memproduksi antibodi dan sel pelindung tubuh. Jika kamu kurang tidur, proses ini terganggu, dan tubuh menjadi lebih rentan terhadap infeksi seperti flu atau penyakit lainnya. Tak heran jika orang yang kurang tidur lebih mudah jatuh sakit.
Kurang tidur akan memengaruhi kemampuan otak untuk fokus, mengambil keputusan, dan mengingat informasi. Hal ini tentu akan mengganggu performa kerja atau belajar. Bahkan, risiko kecelakaan juga meningkat, baik di jalan maupun di tempat kerja.
Tidur berhubungan erat dengan hormon yang mengatur rasa lapar (ghrelin dan leptin). Saat kurang tidur, hormon ghrelin meningkat (yang memicu rasa lapar), sedangkan leptin menurun.
Akibatnya, kamu jadi lebih mudah lapar dan cenderung mengonsumsi makanan tinggi kalori. Hal ini dapat menyebabkan kenaikan berat badan dan meningkatkan risiko diabetes tipe 2.
Tips agar Tidur Lebih Berkualitas
Kalau kamu merasa kualitas tidur masih kurang, coba beberapa tips berikut untuk membantu tubuh lebih rileks dan siap tidur:
Tidur bukan kemewahan, tapi kebutuhan dasar yang harus dipenuhi setiap hari. Tubuh kita bukan mesin yang bisa dipaksa terus-menerus bekerja tanpa istirahat.
Jika kamu ingin tetap sehat, produktif, dan bahagia, jangan anggap remeh waktu tidur.
Mulai malam ini, yuk komitmen untuk menjaga kualitas tidur! Ingat, tidur cukup bukan berarti malas, justru itu tanda kamu sayang dengan tubuh dan kesehatanmu sendiri.(KN) Saluran Whatsapp
Tidur Malam-Tidur Malam-Tidur Malam