
Tapi muncul pertanyaan besar: apakah Bitcoin benar-benar investasi masa depan atau sekadar spekulasi berisiko tinggi?
Berdasarkan survei yang dilakukan beberapa platform kripto di Indonesia, mayoritas investor kripto berasal dari kelompok usia 18–35 tahun.
Mereka tertarik karena iming-iming cuan tinggi, kemudahan akses lewat aplikasi, hingga narasi bahwa kripto adalah “uang masa depan.”
Namun, para ahli mengingatkan agar generasi muda tidak terjebak euforia.
“Bitcoin itu volatilitasnya ekstrem. Naik turunnya bisa puluhan persen dalam sehari. Harus ada edukasi yang cukup sebelum terjun,” ujar seorang analis keuangan digital.
Meski begitu, tak sedikit anak muda yang menjadikan Bitcoin sebagai bagian dari portofolio diversifikasi, bukan semata-mata untuk cuan cepat.
“Saya sisihkan 10% dari pendapatan bulanan untuk beli BTC. Tapi bukan buat trading harian, lebih ke simpan jangka panjang,” kata Dito (27), investor kripto asal Jakarta.
Dengan perkembangan teknologi dan narasi desentralisasi, Bitcoin memang punya daya tarik tersendiri.
Tapi ingat, investasi yang bijak selalu dimulai dari pemahaman risiko. Jangan cuma ikut tren tanpa tahu apa yang dihadapi.(KN) Saluran Whatsapp
Iklan Membantu kami untuk meningkatkan kualitas jurnalisme. matikan adsblock untuk mendukung kami
Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Paham!