Pro Kontra Pendidikan Disiplin Militer ala Dedi Mulyadi: Penganan Siswa Nakal Cukup Pendekatan Psikologi Dengan Guru BK?

Pendidikan disiplin militer yang telah diterapkan Pemprov Jawa Barat berlangsung di Rindam III Siliwangi.(Yt: Kang Dedi Mulyadi Channel)

Menariknya, Kang Dedi Mulyadi menegaskan pendidikan disiplin militer ini bukan layaknya pelatihan perang, melainkan menekankan pendidikan karakter.

Kerja sama pun telah ditandatangani pada April lalu bersama Kodam III Siliwangi. Siswa yang dikirim akan dijemput TNI dari rumah.

Dukungan

Lahir sebagai alternatif, juga terdapat banyak pihak yang mendukung program dari Kang Dedi ini. Salah satunya langsung dari Menteri Hak Asasi Manusia (HAM), Natalius Pigai.

Dilansir dari Tempo, apa yang dilakukan Gubernur Jawa Barat tidak bertentangan dengan standar HAM.

Ia menambahkan bahwa di dalam pendidikan disiplin militer tidak terdapat unsur corporal punishment atau kekerasan fisik yang menyebabkan rasa sakit pada anak sebagai bentuk hukuman.

Pigai justru mengapresiasi program yang berlangsung di Purwakarta ini, karena berorientasi pada  peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).

Misalnya, seperti kedisiplinan, mental, pengetahuan dan tanggung jawab sebagai siswa.

Kritikan

Kendati mendapat banyak dukungan, program ini juga tak luput dari kritik tajam dari berbagai pihak, salah satunya Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak (PKPA).

Halaman: 1 2 3
Baca Juga
Promo
Kami mendeteksi Adblocker di perangkatmu

Iklan Membantu kami untuk meningkatkan kualitas jurnalisme. matikan adsblock untuk mendukung kami

Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Paham!