Ujian Pemimpin Muda Kota Banjarmasin

Foto Instagram : @yamin.ananda

Hani, Redaktur Pelaksana Kalimantannews19.com

Deklarasi kemenangan pasangan M. Yamin HR dan Ananda sebagai wali kota dan wakil wali kota Banjarmasin membawa harapan sekaligus pertanyaan besar. Pasangan yang diusung oleh koalisi Partai Gerindra, NasDem, dan partai-partai lain ini berhasil mengklaim kemenangan sementara.

Dengan usia muda dan latar belakang politik yang relatif segar, mereka digadang-gadang membawa angin perubahan bagi kota yang dikenal sebagai pusat ekonomi dan budaya Kalimantan Selatan.

Namun, euforia ini tidak boleh membutakan masyarakat dari sejumlah tantangan mendasar. Komitmen pasangan ini untuk melaksanakan pembangunan sesuai RPJPD dan RPJMD memang terdengar menjanjikan, tetapi implementasi di lapangan akan menjadi ujian nyata.

Apakah pasangan ini memiliki visi konkret dan terukur untuk menjawab persoalan mendasar Banjarmasin, seperti banjir tahunan, infrastruktur perkotaan yang stagnan, dan pengelolaan lingkungan yang kurang optimal?

Pendekatan populis dan komunikasi langsung dengan masyarakat akar rumput yang menjadi kekuatan kampanye mereka harus berlanjut dalam bentuk kebijakan yang berpihak pada rakyat, bukan hanya retorika.

Sayangnya, model populisme sering kali berisiko berubah menjadi langkah-langkah simbolis tanpa dampak signifikan. Masyarakat membutuhkan lebih dari sekadar program prioritas yang disebut-sebut; mereka membutuhkan transparansi dalam pengelolaan anggaran, kolaborasi lintas sektor, dan keberanian mengambil keputusan sulit yang mungkin tidak selalu populer.

Selain itu, keberagaman koalisi politik yang mendukung pasangan ini juga bisa menjadi pedang bermata dua.

Dukungan beberapa partai politik menandakan adanya kekuatan politik yang besar, tetapi di sisi lain, dapat menjadi beban jika kepentingan politik koalisi mengalahkan kebutuhan masyarakat.

Sejarah politik lokal Indonesia menunjukkan bahwa tekanan dari koalisi sering kali menciptakan kompromi yang mengorbankan kepentingan publik. Akankah pasangan muda ini mampu menjaga integritas di tengah tarik-menarik kepentingan tersebut?

Kritik juga perlu diarahkan pada antisipasi mereka terhadap tantangan lingkungan. Sebagai kota dengan julukan “Kota Seribu Sungai,”.

Banjarmasin terus berhadapan dengan degradasi lingkungan, urbanisasi yang tidak terkendali, dan kurangnya pengelolaan sumber daya air. Hingga kini, visi pasangan ini mengenai pelestarian lingkungan masih belum terpapar jelas.

Tanpa langkah yang signifikan, Kota Banjarmasin berisiko kehilangan identitasnya sebagai kota sungai sekaligus menghadapi kerentanan ekologis yang lebih parah.

Kemenangan pasangan M. Yamin HR dan Ananda adalah awal dari perjalanan panjang, bukan akhir. Sebagai pemimpin termuda, mereka membawa ekspektasi besar dari masyarakat yang mendambakan perubahan.

Namun, jalan menuju keberhasilan akan diukur bukan dari janji atau klaim kemenangan, melainkan dari kebijakan nyata yang berpihak pada kepentingan publik dan keberlanjutan jangka panjang.

Apakah mereka akan menjadi simbol perubahan atau sekadar nama lain dari status quo yang berwajah muda? Warga Banjarmasin berhak untuk tetap kritis dan terus mengawal pemerintahan ini agar tidak melupakan tujuan utamanya: kesejahteraan rakyat.(hni/KN)

Kota Banjarmasin Kota Banjarmasin Kota Banjarmasin

Baca Juga
Promo
Kami mendeteksi Adblocker di perangkatmu

Iklan Membantu kami untuk meningkatkan kualitas jurnalisme. matikan adsblock untuk mendukung kami

Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Paham!