
Banjarbaru, kalimantannews19.com
Kapolda Kalimantan Selatan (Kalsel) Irjen Pol Rosyanto Yudha, menyatakan, dengan melihat tangkapan dan barang bukti (barbuk) yang ada, Kalsel masih merupakan pasar yang cukup menarik bagi bandar-bandar narkotika. Karena itu kepolisian pun berupaya menghilangkan itu.
“Ini yang kita coba hilangkan, dengan melibatkan seluruh lapisan masyarakat,” ujar Irjen Pol Rosyanto Yudha, usai pemusnahan barang bukti narkotika di Banjarbaru, Rabu (15/1/2024).
Dalam pengungkapan kali ini, sebanyak 65,524,15 gram sabu-sabu, 12.171 butir pil ekstasi, serta 576 serbuk ekstasi berhasil disita dari tangan para tersangka.
Menurutnya, pengungkapan kali ini merupakan jaringan narkotika internasional, bandar besarnya yakni Fredy Pratama yang hingga kini masih buronan, baik dari Mabes Polri, Polda Kalsel dan polda-polda lain.
Memang lanjut dia, keuntungan dari narkoba ini cukup menggiurkan bagi para bandar. Ada beberapa pintu masuk dari negara-negara tetangga, seperti Malaysia dan Philipina ke Indonesia.
“Itu harus kita petakan untuk kita perketat, supaya peredaran narkotika ini bisa kita tekan atau bahkan kita hilangkan,” tegasnya kepada wartawan.
Selaras dengan misi Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto, pada poin tujuh tentang pemberantasan narkotika, Polda Kalsel melalui Direktorat Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) terus berupaya.
“Kita berharap masyarakat berperan aktif memberikan informasi kepada petugas apabila di lingkungannya ada peredaran narkotika,” harapnya.
Sementara itu Direktur Resnarkoba Polda Kalsel, Kombes Pol Kelana Jaya menyampaikan, pengungkapan jaringan Fredy Pratama terus dikembangkan, walaupun metode mereka selalu berubah.
Kalau modus masuk barang internasional ini hingga ke Kalsel memang sama, namun dengan cara-cara yang berbeda seperti berganti-ganti orang, berganti-ganti kendaraan, merubah plat termasuk memodifikasi kendaraan, bahkan transaksi keuangan mereka juga selalu berbeda-beda.
“Kami tetap terus pelajari, mudah-mudahan kita bisa mengungkap gudang dan jaringan mereka yang ada di Kalsel,” katanya.
Barang haram tersebut selanjutnya dimusnahkan secara simbolis dengan cara diblender. Jika diasumsikan 1 gram sabu digunakan 5 orang dan 1 ekstasi digunakan 1 orang, maka berhasil menyelamatkan 341 ribu orang lebih.(sat/pk/KN)
Iklan Membantu kami untuk meningkatkan kualitas jurnalisme. matikan adsblock untuk mendukung kami
Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Paham!