Perang Melawan Judi Online: Pemblokiran Massal vs Modus Canggih yang Semakin Mengkhawatirkan

Direktur Pengelolaan Media Ditjen Kemenkomdigi, Nursodik Gunarjo dengan Sekretaris DPRD Kalsel, Muhammad Jaini (foto: DPRD Kalsel)

Kalimantannews19.com, Jakarta

Perang melawan judi online di Indonesia memang terus bergulir, dengan pemerintah dan otoritas terkait berusaha untuk menanggulangi dampak buruk yang ditimbulkan oleh praktik perjudian daring. Salah satu upaya utama yang dilakukan adalah pemblokiran massal situs judi online.

Di tengah gencarnya kampanye pemerintah untuk memerangi situs perjudian, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) telah mengambil langkah signifikan dengan memblokir lebih dari 250 ribu konten judi online hanya dalam satu bulan, yakni November 2024.

Direktur Pengelolaan Media Ditjen Kemenkomdigi, Nursodik Gunarjo, mengungkapkan bahwa judi online kini menjadi hal yang sulit dihindari bagi mereka yang memiliki jiwa petualang atau suka berjudi.

“Untuk mereka yang memiliki kecenderungan judi, mudah sekali tergoda dengan akses yang sangat mudah sekarang ini,” katanya saat menerima kunjungan Sekretariat DPRD Kalsel bersama wartawan, Selasa (3/12/2024).

Selain situs judi, hal yang semakin meresahkan adalah keberadaan iklan judi online yang menyebar di media sosial dan platform digital. Modus promosi yang semakin canggih, dengan menyamarkan iklan dalam bentuk hiburan, meme, atau video viral, membuat iklan ini sulit dikenali. Bahkan, konten yang terlihat tidak mencolok dan menarik ini bisa dengan mudah menarik perhatian anak muda.

Nursodik menjelaskan, iklan-iklan ini banyak yang mengincar pengguna muda. Dengan bahasa yang persuasif dan menggoda, seperti iming-iming bonus besar atau peluang menang yang mudah, mereka berhasil menarik minat orang untuk terlibat dalam perjudian.

“Para pelaku perjudian online pintar memanfaatkan keaktifan generasi muda di media sosial, dengan menyisipkan ajakan untuk bermain judi dalam konten yang dianggap menyenangkan dan menghibur.

Selain upaya pemerintah dan kesadaran masyarakat, peran media juga sangat penting dalam memerangi judi online. Sekretaris DPRD Kalsel, Muhammad Jaini, yang turut hadir dalam kunjungan ke Kemenkomdigi, menyebutkan bahwa media memiliki tugas besar dalam mengedukasi publik.

“Media harus memastikan bahwa informasi yang sampai kepada publik adalah informasi yang akurat dan transparan. Kami percaya peran media sangat vital dalam menyebarluaskan informasi yang benar tentang bahaya judi online,” ungkap Jaini. (hni)

Baca Juga
Promo
Kami mendeteksi Adblocker di perangkatmu

Iklan Membantu kami untuk meningkatkan kualitas jurnalisme. matikan adsblock untuk mendukung kami

Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Paham!